ping fast  my blog, website, or RSS feed for Free Apa Itu Managemen Resiko | BERBAGI KODE BLOG

Apa Itu Managemen Resiko

Berbagi Kode Blog,  Apa Itu Managemen Resiko. Seringkali manajer projek perangkat lunak memastikan bahwa projek mereka berjalan tepat waktu dan sesuai dengan anggaran. Manajer seringkali harus menentukan terhadap adanya hal-hal yang tak terduga yang dapat mengganggu
http://berbagikodeblog.blogspot.co.id
perkembangan projek. Oleh karena itu mereka harus membuat rencana untuk menghindari akan terjadinya hal tersebut serta meminimalkan konsekwensi negatif. Sebuah resiko merupakan hal-hal yang tidak diinginkan yang memiliki pengaruh negatif. Untuk memahami dan mengontrol resiko yang mungkin pada projek mereka, projek manajer harus melakukan suatu manajemen resiko.

Apa itu Resiko ?
Berdasarkan Rook (1993) Resiko dapat dibagi kedalam 3 bagian :
  1. Kerugian yang berhubungan dengan kejadian. Kejadian harus menciptakan suatu situasi dimana hal yang negatif terjadi pada projek: kehilangan waktu, kwalitas, dana, kontrol, pengertian dan lain-lain. Kerugian yang berhubungan dengan kejadian ini dinamakan pengaruh resiko.
  2. Kemungkinan suatu kejadian akan terjadi. Kita harus memiliki suatu kesamaan ide mengenai kemungkinan adanya suatu kejadian yang akan terjadi. Suatu kemungkinan resiko yang diukur dari 0 (tidak mungkin) sampai 1 (pasti) dinamanakan Kemungkinan resiko. Apabila kemungkinan resiko nilainya 1 maka resiko tersebut dinamakan masalah, karena resiko tersebut pasti akan terjadi.
  3. Tingkatan yang hasilnya dapat kita rubah. Kita harus menentukan apa yang dapat kita minimasi atau hindari pengaruh dari kejadian untuk tiap resiko yang mungkin terjadi. Pengawasan Resiko melibatkan suatu set kejadian yang diambil untuk mengurangi atau menghilangkan resiko.
Kita dapat mengukur pengaruh dari resiko yang kita identifikasi dengan melipatgandakan pengaruh resiko dengan kemungkinan resiko yang menghasilkan pembukaan resiko. Contoh jika kemungkinan bahwa kebutuhan akan berubah setelah perancangan mencapai nilai 0,3 dan biaya untuk mendesain ulang adalah $50,000 dan pembukaan resikonya adalah $15,000. Jelaslah bahwa kemungkinan resiko dapat berubah sewaktu-waktu seperti halnya pengaruh resiko. Jadi tugas manajer projeklah untuk melacak nilai yang berubah-rubah ini dan merencanakan kejadian.
Ada dua sumber utama resiko : resiko umum dan resiko spesifik. Resiko umum merupakan resiko yang menimpa hampir semua projek software seperti kesalahpahaman kebutuhan, kehilangan karyawan atau memberikan waktu yang tidak cukup untuk melakukan testing. Resiko spesifik merupakan resiko hasil dari kerapuhan projek. Contoh vendor memjanjikan suatu software pada waktu tertentu, namun katrena adanya hal tertentu software tersebut tidak bisa tersedia pada waktu yang ditentukan.

Kegiatan Manajemen Resiko
Manajemen resiko melibatkan bebrapa langkah penting, pertama  anda mengira resiko pada projek anda, sehingga anda akan memahami apa yang mungkin akn terjadi ketika proses pengembangan dan perawatan. Proses perkiraan terdiri dari tiga kegiatan : mengidentifikasi resiko; menganalisa mereka dan menentukan yang paling utama.
Jika sisitem yang anda buat sama dengan sistem terdahulu, anda harus menuliskan daftar masalah yang mungkin terjadi; kemudian anda dapat melihat dari daftar tsb untuk menentukan jika projek anda memliki kesamaan dengan resiko yang didaftarkan. Untuk sisitem yang baru, anda dapat membuat daftar dengan melakukan analisis dari tiap kegiatan pada tahapan pengembangan; dengan medekomposisi proses ke dalam bagian yang lebih kecil, anda dapat mengantisipasi masalah yang akan muncul. Sebagai contoh, anda mungkin akan memutuskan bahwa akan ada resiko  dari proses pemberhentian kepala designer waktu tahapan design.
Akhirnya, anda menganalisa resiko yang telah diidentifikasi, sehingga anda dapat memahami sebanyak mungkin mengenai bagaimana, mengapa dan akpan resiko akan muncul. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan  pemahaman anda, termasuk menggunakan model sistem dinamis, model biaya, model tampilan, analisis jaringan dan lainnya.
Setelah anda mengklasifikasikan resiko, anda harus menggunakan pemahaman anda untuk menentukan prioritas dari mtiap resiko yang mungkin ada. Skema prioritas memudahkan anda untuk memberikan sumber terbatas anda ke resiko yang paling utama. Biasanya, priorias didasarkan pada pembukaan resiko, yang mengambil perhitungan tidak hanya seperti pengaruh tapi juga kemungkinan dari kejadian.
Pembukaan resiko dihitung dari pengaruh resiko dan kemungkinan resikop, sehingga anda harus menentukan tiap aspek resiko ini. Contoh penghitungan dapat dilihat pada gambar 3.16. Dimisalkan anda telah mengannalisa proses pengembangan sistem dan anda mengetahui anda bekerja dalam batas waktu yang tridak alam lagi. Anda pasti akan membangun sistem dalam rangkaian pelepasan, yang tiap pelepasan memiliki fungsionalitas yang lebih dari yang terdahulu. Karena sistem dirancang
sehingga fungsinya independen, anda mungkin hanya akn melkuakn test pada fungsi yang baru untuk pelepasan dan menganggap bahwa fungsi yang terdahulu masih bekerja. Karena itu anda dapat memutuskan bahwa ada resiko yang tidak perlu melakukan pengujian kemunduran.
Untuk tiap kemungkinan hasila khir, anda memperkirakan dua kwantitas: kemungkinan dari hasil akhir yang tidak diinginkan, P(UO), dan kehilangan yang dihubungkan dengan hasil yang tidak diinginkan, L(UO). Pada gambar kita telah memperkirakan kemungkinan dari kasus pertama adalah 0,75, kedua 0,05 dan ketiga 0,20. Kemungkinan dari adanya hasil yang tidak diinginkan diperkirakan 5 jta dolar jika kesalahan kritis ditemukan, sehingga nilai pembukaan resiko adalah 0,375 juta dolar. Hampir sama ketika kita menghitung pembukaan resiko untuk cabang lainnyapada pohon keputusan dan kita menemukan pembukaan resiko kita jika kta menampilkan pengujian kemunduran mencapai 2 juta dolar. Namun, analisi yang sama menunjukkan bahwa biaya pembukaan resiko jika kita tidak melakukan pengujian kemunduran adlah 17 juta dolar.
Pembukaan resiko membantu kita untuk membuat daftar dalam urutan prioritas. Selajtnya kita harus mengambil langkah dalam melakukan pengawasn resiko. Untuk meminimalkan resiko atau mengurangi dengan melakukan aksi menangani hasil yang tidak diinginkan dengan cara yang dapat diterima. Oleh karena itu, pengawan resiko melibatkan pengurangan resiko, perencanaan resiko dan resolusi resiko.
Adatiga startegi untuk mengurangi resiko :
  • Menghindari resiko, dengan merubah kebutuhan untuk tampilan atau fungsionalitas.
  • Mengirimkan resiko, dengan mengalokasi resiko ke sisitem lainnya atau denagn membeli asuransi untuk mengcover berbagai kehilangan.
  • Menerima resiko, dengan menerimanya dan mengawasinya.
Untuk membantu pembuat keputusan dalam mngurangi resiko, kita harus menghitung biaya terhadap pengurangan resiko ini. Kita memanggilnya pengungkitan resiko dalam perbedaan di pembukaan resiko dibagi dengan biaya untuk mengurangi resiko. Dengan kata lain, resiko pengungkitan pengurangan adalah Pembukaan resiko sebeleum pengurangan – pembukaan resiko setelah pengurangan)/(biaya pengurangan resiko).
Jika nilai pengungkitan tidak cukup tinggi untuk melakukan aksi, maka kita dapat menggunakan teknik lainnya apakh itu pengurangan biaya atau menggunakan teksin pengurangan yang lebih effektif.
Dalam bebrapa kasus, kita dapat memilih proses pengembangan untuk membantu mengurangi resiko. Degan memilih proses prototipe dapat mengurangi banyak resiko projek.
Hal ini sangat berguna untuk merekam keputusan anda dalam rencana manajemen resiko, sehingga baik pelanggan dan tim 
pengembang dapat menilai bagimana masalah dapat dihindari, sebagaiman mereka ditangani waktu akan muncul. Kemudian, kita harus memonitor projek seperti pertumbuhan pengembangan, mengevaluasi resiko secara berkala, kemungkinan mereka dan kemungkinan  pengaruhnya.

10 Tingkat  item resiko BOEHM
  1. Keguguran tiap personel. susunan kepegawaian dengan bakat top; Pencocokan pekerjaan; pembangunan tim; pembangunan moral; pelatihan; pemnjadwalan awal kunci utama personel.
  2. Jadwal dan biaya yang tidak realistis. Perkiraan jadwal dan biaya yang mendetail; rancangan biaya; pengembangan pertumbuhan; pemakaian ulang software; penentuan kebutuhan.
  3. Mengembangkan fungsi software yang salah. Analisis keorganisassian; analisis tujuan; formulasi konsep operasional survei user; membuat prototipe; manual usr yang lebih awal.
  4. Mengembangkan user interface yang salah. Membuat prototipe; membuat skenario; analisis tugas.
  5. Perencanaan tujuan. Penentuan kebutuhan; membuat prototipe; analisis keutungan; perencanaan biaya.
  6. Melanjutkan perubahan kebutuhan. Ambang penerimaan darai perubahan yang tinggi; penyembunyain informasi; pengembangan pertumbuhan.\
  7. Pengguguran dengan tugas yang dilakukan. Pemeriksaan bahan acuan; audit yang lebih awal; biaya kontrak hadiah perancangan yang kompetitif atau membuat prototipe; pembentukan tim.
  8. Pengguguran dalam bagain yang lengakp. Bencmarking; inspeksi; pemeriksaan bahan acuan; analisis kecocokan.
  9. Pencapaian waktu nyata gugur. Simulasi; bencmarking; pemodelan; membuat prototipe; pembuatan instrumen; menyetel.
  10. Ketegangan kemampuan ilmu komputer. Analisis teknik; analisis biaya manfaat; membuat prototipe; pemeriksaan bahan acuan.
Semoga Bermanfaat, Apa Itu Managemen Resiko.

1 Response to "Apa Itu Managemen Resiko"

Unknown said...


Ayo, tunggu apa lagi gabung bersama kami sekarang juga dengan klik link disamping : https://mpoindo.com

Kontak :
WhatsApp : +639152303411
Telegram : +639152303411

February 24, 2020 at 2:50 PM
Post a Comment